Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument

(Studi pada PT. BPD Jawa Tengah)

Intisari:

Budaya merupakan bagian paling dasar dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu proses perubahan tidaklah mudah, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat merubah budaya organisasi lama menjadi budaya organisasi yang baru. Keberhasilan perubahan budaya salah satunya bergantung pada kuat atau tidaknya budaya yang sekarang ada. Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan perubahan budaya adalah kemauan para anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam perubahan.

Sebuah tuntutan perubahan dalam dunia bisnis merupakan ancaman yang tidak dapat dihindari lagi. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah merupakan satu dari banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan perubahan demi mempertahankan eksistensinya. Program Change Management dicanangkan oleh Bank Jateng sejak 2005 lalu dan ditindaklanjuti pada tahun 2011 dengan merangkul karyawan sebagai mitra perubahan. Transformasi budaya yang dilakukan merupakan upaya dalam mewujudkan visi dan misi Bank Jateng kedepan, salah satu visinya adalah dengan menjadi BPD Regional Champion pada 2014 mendatang. Sampai saat ini, Bank Jateng belum melalukan analisis internal secara komprehensif mengenai profil budaya organisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan budaya organisasi yang bertujuan menganalisis profil budaya organisasi saat ini dan lima tahun mendatang pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah agar menudahkan proses transformasi budaya yang dicanangkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah visi yang dituju sejalan atau tidak dengan budaya organisasi saat ini.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Survei dilakukan terhadap direksi, kepala divisi, kepala cabang, dan mitra perubahan selevel karyawan dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif (deskriptif) sehingga mampu mengungkapkan dan menganalisis profil budaya Bank Jateng saat ini dan lima tahun mendatang.

Hasil yang penelitian ini menunjukkan profil budaya yang diharapkan lima tahun mendatang mempunyai kombinasi budaya yang berbeda. Kemudian adanya persamaan persepsi antara direksi, kepala cabang, kepala divisi, mitra perubahan selevel karyawan yang menyebutkan bahwa profil budaya Bank Jateng saat ini adalah hierarchy. Akan tetapi, Direksi dan kepala divisi mengharapkan kombinasi budaya market dan hierarchy. Sedangkan kepala cabang dan mitra perubahan mengharapkan kombinasi antara budaya market dan clan sebagai budaya yang diharapkan pada lima tahun mendatang. Alternatif dimensi budaya market yang menjadi fokus utama pada lima tahun mendatang mengarah kepada pengelolaan karyawan sebagai dimensi yang diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan interpretasi hasil pemetaan budaya yang telah dilakukan, menunjukan beberapa indikasi yaitu: harapan Bank Jateng lima tahun mendatang sudah sejalan dengan upaya menuju BPD Regional Champion 2014, adanya proses transformasi budaya dari desain organisasi hierarki tradisional menuju desain organisasi modern, serta adanya peranan budaya Jawa dalam pembentukan budaya organisasi di Bank Jateng.