Analisis Kinerja Manajemen Persediaan pada PT. United Tractors, Tbk Cabang Semarang

Intisari:

Permasalahan yang sering terjadi pada sebuah perusahaan yaitu persediaan. Kebijakan pengendalian persediaan akan berpengaruh dengan performa kinerja perusahaan dalam mencukupi permintaan pelanggan dan mengatur persediaan perusahaan. Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal dan penting pada sebuah perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Perusahaan harus focus terhadap pengendalian persediaan karena persediaan merupakan salah satu bagian yang menyerap investasi terbesar. Nilai invesatasi perusahaan dalam bentuk barang persediaan besarnya bervariasi antara 25%-35% dari nilai seluruh aset (Djokopranoto dan Indrajit, 2003) dalam (Suci Hidayati dan Henmaidi). Perusahaan harus bisa mencapai titik balance (seimbang) antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif jangka panjang.

Tampubolon (2004) menyatakan manajemen persediaan sangat berkaitan dengan system persediaan di dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam proses konversi. Menurut Yamit, (2002) dalam Hari (2005), persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis, maka perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan maupun tantangan yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai sasaran akhir dalam manajemen persediaan, yaitu untuk meminimasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan persediaan.

Manajemen persediaan memerlukan perhatian yang penting dari pihak manajemen perusahaan karena manajemen yang buruk dapat menimbulkan masalah baik dalam kegiatan beroperasi mauoun dalam bisnis. Maksud dari manajemen persediaan adalah untuk menentukan jumlah persediaan yang disimpan yaitu seberapa banyak persediaan yang disimpan, berapa banyak yang harus dipesan, dan kapan persediaan harus diisi kembali.

PT. United Tractors, Tbk Cabang Semarang merupakan salah satu perusahaan distributor untuk alat-alat berat (Heavy Equipment) berbagai jenis merek, yang juga terikat dengan masalah persediaan. Dari segi pelayanan, PT. United Tractors, Tbk Cabang Semarang sudah bisa dikatakan optimal dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan,hal ini bisa dilihat dari rasio layanan sebanyak 90% yang diberikan oleh PT, United Tractors, dan perputaran persediaan (Inventory Turn Over) sebesar 1.02 untuk barang fast moving.1.00 untuk middle moving dan 0.97 untuk slow moving. Berdasarkan perhitungan, diperoleh safety stock untuk kelompok A sebanyak 74 item, kelompok B sebanyak 34 dan kelompok C sebanyak 26 item. Titik pemesanan kembali untuk barang A yaitu pada saat 281, barang B pada saat 202 sedangkan barang C sebanyak 143. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode EOQ

Penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan dapat lebih efisien dan meminimalisir jumlah biaya dalam memenuhi jumlah permintaan apabila mempunyai stock di gudang untuk masing-masing klasifikasi. Perbandingan total cost untuk metode konvensional yang digunakan oleh PT. United Tractors, Tbk Cabang Semarang yaitu sebanyak Rp. 2.112.320.822,- per tahunnya, sedangkan dengan menggunakan metode EOQ, total cost yang diperoleh hanya Rp. 1.888.637.963,-