Employee Engagement: Konsekuensi dan Anteseden

(Studi pada Unit Customer Service PT. Telkom Indonesia Semarang)

Intisari:

Banyak gagasan yang membicarakan tentang hubungan dua arah antara karyawan dengan perusahaan dan pekerjaannya seperti job involvement, komitmen organisasi, OCB dan yang terbaru adalah employee engagement. Employee engagement memang sudah menjadi perhatian dari para praktisi dalam manajemen sumber daya manusia. Employee engagement merupakan gagasan yang penting dalam perilaku organisasi yang banyak ditulis oleh para praktisi dan perusahaan konsultasi.

Banyak penelitian yang sudah ditulis tentang employee engagement ditemukan dalam jurnal praktisioner dimana penelitian lebih didasarkan pada praktek dibandingkan dengan teori dan riset empiris. Terdapat kekurangan riset yang sangat mengejutkan mengenai employee engagement dalam literatur akademis (Robinson et al dalam Saks, 2006).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konseskuensi dan juga anteseden dari employee engagement. Employee engagement merupakan topik penting yang dibicarakan di antara konsultan dan media bisnis. Saks (2006) menyatakan banyak yang mengklaim bahwa Employee engagement dapat memprediksi keluaran karyawan, kesuksesan organisasi dan kinerja finansial. Lebih jauh lagi menurut Kahn (dalam Luthans dan Peterson, 2002) engagement merupakan gagasan multidimensi. Karyawan dapat secara emosi, kognitif, atau fisik terikat.

PT. Telekomunikasi Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memulai perjalanan panjangnya pada tahun 1975. Kinerja penjualan yang baik, kinerja karyawan yang baik serta tingkat absensi yang rendah mengindikasikan adanya tingkat employee engagement yang baik pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Semarang.. Penelitian ini dilakukan pada unit customer service PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Semarang. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan diimplementasikan kepada Unit customer service PT. Telkom Indonesia Semarang pada 57 karyawan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Jumlah populasi yang sedikit menjadikan penelitian menggunakan metode sensus dan teknik data uji digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas. Asumsi klasik pengujian dan analisis regresi linier, untuk memverifikasi dan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Penelitian ini dilakukan sebagai konfirmasi atas penelitian yang dilakukan oleh Alan M. Saks (2005).

Employee engagement juga masih minim dibicarakan dalam dunia sumber daya manusia di Indonesia. Hal ini diikuti dengan minimnya penelitian tentang employee engagement di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya riset tentang employee engagement, baik anteseden dan konsekuensi, yang dilakukan dalam lingkungan akademis. Penelitian yang masih sedikit tentang employee engagement memberikan banyak peluang dalam membuat penelitian tentang employee engagement yang dapat memberi tambahan dalam gagasan ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa employee engagement berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Selain itu hasil penelitian juga menunjukan bahwa perceived supervisor support, karakteristik pekerjaan, dan rewards and recognition berpengaruh positif terhadap employee engagement.