Banathien A. N. Fadhila - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial Sustainability Ratio pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2003-2009

Tugas Akhir / Skripsi Manajemen Keuangan
Disusun oleh: Banathien A. N. Fadhila
Program Sarjana Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu Manajemen Keuangan
Fakultas Ekonomi

Intisari:

Berbagai kebijakan Bank Indonesia yang ditetapkan setelah krisis, semuanya bertujuan agar perbankan Indonesia tetap viable dalam menghadapi segala goncangan internal maupun eksternal. Kesehatan maupun kondisi keuangan dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank, dan masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank, serta pihak lainnya. Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko (Sri Haryati, 2006).

Penilaian atas kinerja dan pertumbuhan suatu bank dapat menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah: (1) Rasio efesiensi operasional, (2) Rasio kualitas portofolio, dan (3) Rasio kemampuan berkelanjutan. Rasio kemampuan berkelanjutan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: (a) kemampuan operasional berkelanjutan/operating sustainability, (b) kemampuan keuangan berkelanjutan/financial sustainability. Dari ketiga rasio tersebut dapat diketahui bahwa rasio berkelanjutanlah yang merupakan rasio penentu, hal ini disebabkan karena dari rasio ini dapat diketahui sustainability/keberlanjutan dan tingkat pertumbuhan bank dalam jangka panjang (Luciana, dkk, 2009). Pada penelitian ini, penilaian atas kinerja dan pertumbuhan suatu bank akan lebih difokuskan pada rasio kemampuan keuangan berkelanjutan atau dapat dinyatakan dengan Financial Sustainability Ratio (FSR).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Pertumbuhan Return On Asset (ΔROA), Pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (ΔCAR), Pertumbuhan Non Performing Loan (ΔNPL), Pertumbuhan Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (ΔBOPO), Pertumbuhan Loan to Deposit Ratio (ΔLDR), Sensitivitas NIM terhadap Suku Bunga Bank Indonesia (S_BI), Sensitivitas NIM terhadap Kurs (S_Kurs), dan Sensitivitas NIM terhadap Inflasi (S_Inflasi) terhadap Financial Sustainability Ratio (FSR).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank devisa yang listed di Bank Indonesia periode 2003-2009. Dengan menggunakan metode purposive sampling, diambil sampel sebanyak 15 bank. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial, serta F-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. 

Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa Pertumbuhan Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (ΔBOPO), Sensitivitas NIM terhadap Kurs (S_Kurs), dan Sensitivitas NIM terhadap Inflasi (S_Inflasi) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Financial Sustainability Ratio (FSR) pada bank Devisa periode 2003-2009 pada level of significance 5%. Kemampuan prediksi dari kedelapan variabel tersebut terhadap Financial Sustainability Ratio (FSR) sebesar 18,5%, sedangkan sisanya 81,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.