Analisis Pengaruh Harga dan Layanan terhadap Perilaku Mencari Variasi

(Studi Kasus pada minimarket Toko Tembalang Semarang)

Intisari:

Perilaku mencari variasi (variety seeking) adalah perilaku dari konsumen yang berusaha untuk mencari keberagaman merek diluar kebiasaannya karena tingkat keterlibatan produk yang rendah (Sulistiyani, 2006). Perilaku ini sering terjadi pada beberapa produk dengan keterlibatan yang rendah. Tujuan konsumen mencari keberagaman produk adalah untuk mencapai suatu sikap terhadap sebuah merek yang menyenangkan. Tujuan lain perilaku mencari variasi adalah konsumen hanya dapat berupa mencari kebaruan atau sekedar mencoba sesuatu yang baru dari sebuah produk (Riyanto, 2010).

Adanya globalisasi ekonomi menyebabkan adanya persaingan ketat di berbagai bidang ekonomi, terutama di bidang usaha bisnis ritel. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tahun 2010 Benjamin J. Mailool, "Pasar ritel di Indonesia saat ini diminati asing, baik dengan kerja sama maupun investasi langsung. Siapapun pemain global, tertarik dengan bisnis ritel di Indonesia. Mereka (pemain ritel global) tentu melihat potensi pasar sebelum masuk ke suatu negara. Saat ini potensi pasar China menempati peringkat satu disusul India, dan Indonesia di posisi ketiga."

Perkembangan ritel lokal Indonesia semakin pesat. Namun hal ini tidak mudah dalam persaingannya dikarenakan adanya peritel asing yang masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk memenangkan persaingan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perilaku mencari variasi pada sebuah toko / ritel. Variabel layanan dan harga sebagai variabel tidak terikat dan variabel perilaku mencari variasi sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner menggunakan teknik accidental sampling (bagian dari metode non-probability sampling) dan purposive sampling terhadap 100 responden yang kebetulan ditemukan sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro dan pernah melakukan pembelian di Toko Tembalang (Totem). Analisis terhadap data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji Goodness of Fit melalui uji F dan uji t serta analisis koefisien regresi (R2). Analisis kualitatif merupakan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan. Latar belakang penelitian ini adalah penurunan penjualan tahun 2007-2009 yang terjadi pada minimarket Toko Tembalang yang mengalami penurunan signifikan yaitu pada bulan Januari tahun 2007 total penjualannya adalah Rp 250.598.985, namun pada bulan Januari tahun 2008 total penjualannya menurun sebesar 5,23% menjadi Rp 237.485.355. Pada bulan Januari tahun berikutnya menjadi Rp 170.589.674 atau mengalami penurunan sebesar 28% dari tahun sebelumnya.

Hasil penelitian ini diperoleh dari regresi, variabel harga berpengaruh positif dan signifikan sedangkan, variabel layanan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel perilaku mencari variasi. Nilai Adjusted R2 pada regresi sebesar 0,191 menunjukkan 19,1% dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen dan sebesar 80,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.