Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek dan Persepsi Kualitas terhadap Ekuitas Merek Produk Sepatu Olahraga Merek Adidas

(Studi Kasus pada Masyarakat di Kota Semarang)

Intisari:

Merek dapat memberi nilai tambah pada nilai yang ditawarkan oleh produk kepada pelanggannya yang dinyatakan sebagai merek yang memiliki ekuitas merek (Aaker, 1991:14). Merek yang terkenal dan terpercaya merupakan asset yang tidak ternilai (Shimp, 2003). Setelah menentukan merek, perusahaan harus membuat merek tersebut memiliki ekuitas merek yang tinggi. Ekuitas merek yang tinggi dipengaruhi oleh empat elemen utama dari ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek (Aaker, 1997).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin ketatnya persaingan industri sepatu olahraga di Indonesia dan munculnya berbagai merek baru di pasar. Hal ini berpengaruh terhadap penjualan sepatu olahraga Adidas. Selama tiga tahun berturut- turut yaitu tahun 2008, 2009, dan 2010 Adidas dan Nike selalu berada pada posisi Top Brand. Dan selama tiga tahun ini pula Adidas selalu berada di peringkat teratas. Pada tahun 2009 Adidas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tetapi pada tahun 2010 Adidas mengalami penurunan walaupun masih memimpin pasar. Sedangkan pesaing terdekatnya yaitu Nike mengalami peningkatan di tahun 2010. Hal ini mengindikasikan adanya masalah pada ekuitas merek Adidas.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh dari elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, loyalitas merek dan persepsi kualitas, terhadap ekuitas merek produk sepatu olahraga merek Adidas. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 96 orang konsumen pengguna sepatu olahraga Adidas di Semarang yang diperoleh dengan menggunakan teknik Accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan data secara kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi: uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2).

Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for Windows 17 sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 0,178 X1 + 0,217 X2 + 0,232 X3 + 0,337 X4 

Dimana variabel ekuitas merek (Y) , kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4). Pengujian hipotesis menggunakan uji F dapat diketahui keempat variabel independen dalam menguji variabel dependen ekuitas merek. Melalui uji t dapat diketahui bahwa empat variabel independen kesadaran merek, asosiasi merek, loyalitas merek dan persepsi kualitas berpengaruh positif signifikan terhadap ekuitas merek. Angka Adjusted R Square sebesar 0,540 menunjukkan bahwa 54 persen variasi ekuitas merek dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya 46 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini.